media pembelajaran

tentang membuat pembelajaran.

Sabtu, 05 September 2009

Seberapa pentingkah kita di Mata Allah swt


Sebagai bagian dari penghuni bumi ini,kita tentu tidak bisa terlepas dari pengawasan Allah swt. Ketika banyak orang yang berlomba-lomba mencari kekuasaan untuk mempertajam dan mempertegas keberadaan mereka di hadapan manusia.Hingga kita sering saksikan berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari manusia. Bahwa dia adalah orang yang wah dalam segala hal;kekuasaan,kekayaan,wibawa,kepandaian,keperkasaan dan masih banyak lagi. Mereka merasa bahwa semua itu harus mereka dapatkan, agar hidup mereka langgeng dari semua yang mereka dambakan.Walhasil terciptalah manusia yang congkak dengan diri mereka dan manusia bahkan tuhan mereka,nauzubillah.
Padahal jujur apakah semua itu mampu menciptakan kebahagiaan yang hakiki jauh direlung bathin kita.Ketika kita dalam kesendirian,ketika sepi dari semua mata manusia.Dan yang ada hanya pergulatan percakapan batin kita dengan diri kita. Yang mendengar dan menyaksikan kita hanya jasad kita dan dinding atau alam sepi,yang tak bisa memuji kehebatan kita. Masih adakah kebahagiaan ketika kita jauh dan sepi dari hingar bingar kekuasaa,kekayaan dan pujian. Karena sesungguhnya kebahagiaan adalah ketika kita merasa nikmat dalam kesendirian,merasa hebat dalam kesunyian dan merasa puas karena kesepian itu sendiri. Pernahkah kita tanyakan,seberapa hebatkahkah kita di Hadapan Allah saat ini dan kelak.Apabila saat ini saja kita merasa sudah tak berharga, apalagi kelak setelah semua itu hilang dari sisi kita. Apakah kekayaan kita,kekuasaan kita,kepandaian kita mampu menaikkan nilai harga kita di Hadapan Allah swt. Sesungguhnya sangat beruntunglah mereka yang mampu mendapatkannya. Seperti yang telah diperoleh oleh para sahabat Rasulullah. Apakah Allah menyebut dan membanga-banggakan nama kita di hadapan makhluk lain?.Apakah Allah segere menunaikan hajat kita ketika kita memohon?.Apakah Allah begitu dekat dengan kita sehingga Allah bahkan menunggu hibaan dan rintihan kita dalam doa kita?.Kalu iya, maka begitu sangat beruntungnya kita. Karena kita akan dilihat bahkan bertemu dengan beliau Sang Maha Pemilik Asamaul Khusna.

Selasa, 01 September 2009

Ketika Semua Jalan Tertutup


Suatu pagi yang sangat cerah,semua makhluk Allah segera bergegas untuk tunaikan hajat mereka.Ayam jantan yang ligat segera berkokok ikhlas bangunkan makhluk yang lain.Serangga segera menghentikan tasbih mereka karena telah selesainya waktu malam.Sementara manusia yang merupakan makhluk yang paling sempurna bergulat dengan nafsu mereka.Bagi mereka yang kuat hatinya maka segera bergegas menunaikan kewajiban Sholat Subuh berjama'ah.Sementara yang lain meneruskan mimpi buruk mereka hingga matahari pun terlihat sempurna.
Pagi itu kita berebut berlomba untuk mencari rizki yang disediakan Allah swt.Berbagai macam cara dan alat kita pergunakan untuk menampungnya. Sungguh keajaiban Allah,ketika bertahun-tahun kita gali semua pesediaan rizki tersebut namun tak habis jua persediaan Allah tersebut. Namun sayangnya tidak semua manusia merasakan hal yang sama. Ada diantara mereka yang merasa semua jalan mencari rizki telah tertutup buat mereka. Sehingga mereka menempuh jalan yang dholim.Mereka buka kembali jalan rizki yang sesungguhnya akan menyesatkan jalan mereka. Padahal jalan Allah masih terbentang lebar sekali. Bahkan bisa terlihat dengan sangat jelas dari kejauhan.Namun hanya orang-orang yang dekat dengan Allah sajalah yang mampu meyakini dan menggapainya.Ya cara tersebut adalah mengasah mata hati kita setajam mungkin.Dengan menggunakan ayat-ayat Allah yang terbentang luas di depan kita.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons