media pembelajaran

tentang membuat pembelajaran.

Selasa, 24 Maret 2009

Mengapa Mesti ada Pertengkaran dalam keluarga


Lelah setelah seharian bekerja adalah hal yang pasti kita alami.Dan tentunya akan banyak kita dapati segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan kita.Masalah ketidaknyamanan ditempat kerja,selek dengan teman kerja,atau pekerjaan menumpuk yang membosankan tapi tidak kunjung kapan berakhir.dan semua permasalahan tersebut akan ditambah dengan permasalahan keluarga yang pasti juga kita hadapi.Masalah nafkah keluarga yang menurut istri kita kurang banyak,masalah keadaan hidup yang tidak juga membaik,anak-anak yang bermasalah dan segudang permasalahan keluarga lainya.Belum lagi kalau anak kita masih balita.Dimana aktifitas istirahat kita akan terganggu dan berkurang oleh permasalahan si kecil.Pempers yang sudah penuh dengan air kencing maupun kotoran,susu di dot yang sudah habis jadi mesti buat susu lagi(khususnya yang memutuskan untuk tidak memberikan ASI karena berbagai alasan),belum lagi kalau si kecil sakit. Sebagai keluarga yang masih baru semua itu bisa membuat strees berat.Karena tidak jarang timbulnya egoisme kedua belah pihak.Semua merasa bahwa dia yang paling berat pekerjaanya.Apalagi kalau dua-duanya bekerja di luar rumah.wah..yang terjadi adalah saling menyuruh,menuduh,mengaduh,dan mengeluh.Dari sinilah mulai muncul benih-benih pertengkaran yang sebenarnya permasalahan kecil yang gampang jalan keluarnya.Dan masa-masa berat itu bisa terus berlanjut tanpa ada ujung. Walhasil keluarga yang baimana yang akan terwujud.Parahnya, segala keputusan yang diambil selalu menyebabkan permasalahan baru. Maka ada hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga konflik berkepanjangan dalam keluarga.

1. Cobalah untuk saling mengetahui tugas dan kewajiban dasar masing-masing.
2. Hargailah dan Berikan perhatian untuk segala keputusan dan pekerjaan yang telah diambil.
3. Carilah letak permasalahan yang mendasar kemudian pelajari dan diskusikan bersama-sama
Bila perlu libatkan si kecil untuk melatihnya ikut dalam berdiskusi.
4. Bicarakanlah hal-hal yang kita suka dan tidak suka dan siap untuk mendengarkan hal yang
sama dari pasangan kita.
5. Hindari hal-hal yang menyebabkan konflik.Misalnya bicara kasar,merendahkan pasangan,
main tangan dan kaki serta membisu dengan kondidi hati dalam keadaan jengkel.
6. Ikut membantu meringankan tugas pasangan meskipun pasangan kita mampu melakukanya.
7. Gunakan kata-kata rayuan dan pujian untuk mencari perhatian pasangan kita.
8. Cari waktu yang pas untuk melepaskan kebutuhan batin suami istri.
9. Jauhkan dari kesan menjaga image kepada anak dan isrtri kita.Cobalah untuk bermain
kuda-kudaan,petak umpet dengan si kecil dan melibatkan pasangan kita.
10. Selalu berfikir bahwa keluarga adalah segalanya.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons