media pembelajaran

tentang membuat pembelajaran.

Selasa, 24 Maret 2009

Mana Jatah Saya




Diawal-awal punya momongan sering sekali terjadi salah paham. Apalagi kalau kita tinggal jauh dari orang tua. Dimana semua kegiatan merawat bayi dilakukan oleh kita sendiri.Andaipun mau nyari baby sitter, belum bisa plong untuk melepaskan kegiatan mengasuh si kecil.Ya otomatis kegiatan mengganti popok,membersihkan si kecil dari kencing dan kotoran,memberi susu,menggendong,menenangkan waktu si kecil nangis dan rewel,dan segudang kegiatan mesti dilakukan oleh kita sendiri. Kadang bagi suami bisa enak-enak tidur sementara istri sibuk mengganti popok si kecil di tengah malam.Atau dengan alasan habis kerja berat sang suami bisa langsung istirahat trus molor tanpa menoleh istrinya yang kerepotan bolak balik menenangkan si kecil yang rewel. Tapi suami baru nyadar kalo sang istri sakit.Karena semua tugas merawat si kecil mau-tidak mau harus ia lakukan.kecuali dia tega melihat si kecil basah dengan ompol dan kotoranya yang sudah penuh. Atau ia tetap membutakan mata serta meniadakan telinga sehingga istri yang lagi sakit dengan terpaksa masih juga turun tangan.Kyaknya si istri bakalan nyesel kenapa suami mau enaknya saja.Dan yang terjadi adalah hak suami untuk mendapatkan nafkah batin yang dikurangi dan bisa jadi hilang dari mendapat jatah.Wah kalu sudah demikian biasanya terjadi salah paham.Si suami merasa bahwa apapun alsan,nafkah batin mesti berlansung karena itulah salah satu tjuan menikah.Menyalurkan keinginan sexual secara pas dan halal.Akan tetapi sang istri berargumen bahwa mengurus satu bayi saja dah kerepotan luarbiasa apalagi kalu mpe datang lagi si keci-si kecil yang lain.Enak di suami tapi tidak enak di istri. Maka yang terjadi adalh keinginan yang bertepuk sebelah tangan..Dan bersiaplah sang suami untuk memendam hasrat sexualnya untuk waktu yang tak terhingga.he...tergantung dari kapan sang istri siap untuk mengadakan genjatan senjata alias perdamaian sesaat.Maka yang harus dilakukan sebaiknya adalah cobalah suami untuk merasakan kerepotan yang dialami sang istri.Kemudian ikut andillah dalam membantu merawat si kecil.Mungkin mengambilkan popok,bedak,minyak telon dll.Kemudian diskusikanlah dengan istri sebaiknya berapa kali kegiatan sexual dilakukan.Memang sih bagi yang ikut program KB bisa jadi solusi.Tetapi bagi yang tidak cocok bisa menimbulkan masalah baru.Seperti sang istri tidak ada lagi hasrat atau minat untuk melakukan hubungan sexual.Boro-boro bisa menikmati,minta aja sang istri nggak mau. Jadi KB alami menjadi alternatif.Ya pandai-pandailah mengatur tanggal yang bukan masa subur.Sehingga nyaman buat semua.Dan bagi istri cobalah juga mengerti bahwa lebih baik berhubungan sexual tetapi tidak menikmati dari pada suami mencari kepuasan dengan wanita lain.Ayo pilih yang mana..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons